Minggu, 28 Januari 2018

HATI-HATI DALAM I’TIQAD KEKUATAN API

          
Salah satu poin penting dalam aqidah ahlu sunnah wal jama’ah adalah bahwa tidak ada perbuatan selain perbuatan Allah. Semua yang terjadi diciptakan Oleh Allah. Yang baik seperti iman dan ta’at diciptakan oleh Allah. Yang buruk seperti kufur dan maksiat juga diciptakan oleh Allah, akan tetapi untuk menjaga adab dilarang menyandarkan perbuatan buruk kepada Allah. Swt.
        Kebanyakan manusia sering lengah dalam poin aqidah ini karena kuatnya ikatan sebab akibat dalam berbagai peristiwa yang terjadi. Hadirnya kenyang setiap kali makan dan datangnya lapar ketika tidak makan. Hilangnya haus setelah minum dan kehausan mencekik bila tidak minum air dalam waktu lama. Sikin yang memutuskan, obat yang menyembuh dan api yang membakar.
        Sebenarnya api tidak punya kekuatan apa-apa untuk membakar tapi Allah menciptakan terbakar ketika api bersentuhan dengan benda kering. Sikin tidak punya kekuatan apa-apa untuk memotong tapi Allah mencitakan putus ketika sikin bersentuhan dengan semacam kayu. Maka hati-hatilah dalam menyakini kekuatan api karena manusia terbagi dalam tidak golongan dalam masalah ini:
1.   Menyakini api punya kekuatan sendiri untuk membakar. Kenyakinan semacam ini pemiliknya kafir tanpa khilaf.
2.   Meyakini api dapat membakar dengan kekuatan keuatan yang diberikan oleh Allah. Keyakinan ini pemiliknya bid’ah tanpa khilaf. Sebagian ulama mengatakan dia kafir sebagian lainnya mengatakan tidak kafir.
3.   Menyakini api tidak ada kekuatan apa-apa. Allahlah yang mencipatakan terbakar ketika api bersentuhan dengan benda kering. Inilah aqidah yang lurus lagi bersih.


Lihat Busyra al-Karim Fii Syarh Masail at-Ta’lim, hal. 53.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close