Jumat, 03 Januari 2020

DIALOG HAMBA DENGAN ALLAH DALAM SURAH AL-FATIHAH



Surah al-Fatihah digelar dengan “Ummul Qur’an” induknya Al-Qur’an, menunjukkan keagungan surah pertama di dalam mushaf usmani ini.
Surah al-Fatihah selalu diulang dalam setiap raka’at salat, menunjukkan pentingnya surah ini senantiasa dibaca oleh setiap hamba.
Surah al-Fatihah adalah syarat untuk sahnya salat, menunjukkan betapa surah ini perlu selalu diulang-ulang dalam setiap waktu.
Alkisah, sekolompok sahabat rasul melewati sebuah perkampungan, mereka berharap jamuan dari penduduknya namun penduduk di sana enggan menerima mereka sebagai tamu. Kemudian kepala suku itu digigit binatang berbisa dan meminta bantuan kepada para sahabat rasul yang sedang dalam perjalan tersebut untuk diruqyah. Salah seorang sahabat meruqyahnya dengan membaca surah al-Fatihah, dengan izin Allah sakit yang dialami kepala suku tersebut sembuh seketika lalu kepala suku itu memberikan hadiah susu dan beberapa ekor kambing kepada para sahabat. Ketika peristiwa ini diceritakan kepada rasulullah. Saw beliau menjelaskan bahwa al-Fatihah memang ruqyah yang bisa menyembuhkan penyakit dengan izin Allah.
Kenapa al-Fatihah begitu agung, sangat hebat dan maha dahsyat?, salah satu alasannya, ketika kita membaca al-Fatihah terbuka ruang dialog antara kita dengan Allah. Swt karena Allah menjawab qira’ah kita ketika berhenti di setiap ujung dari ayat-ayat al-Fatihah. Tersebut dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah. Saw bersabda “Allah. Swt berfirman: 


قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ ،

Saya bagikan al-Fatihah menjadi dua bagian satu bagian untuk-Ku, satu bagian untuk hambu-Ku dan hambu-Ku berhak mendapatkan apa yang ia minta.

فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ : اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، قَالَ اللهُ تَعاَلَى : حَمِدَنِيْ عَبْدِيْ،
Ketika seorang hamba membaca:    اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allah menjawab “hamba-Ku telah memuji-Ku”

وَإِذَا قَالَ : اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ، قَالَ اللهُ تَعاَلَى : أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِيْ،

Ketika seorang hamba membaca:  اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Allah menjawab:  “Hamba-Ku telah menyanjung-Ku”

وَإِذَا قَالَ: مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ، قَالَ : مَجَّدَنِيْ عَبْدِيْ ، وَقَالَ مَرَّةً : فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِيْ،

Ketika seorang hamba membaca: مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

Allah menjawab :  مَجَّدَنِيْ عَبْدِيْ

Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku
فَإِذَا قَالَ : إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ، قَالَ : هَذَا بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ،

Ketika seorang hamba membaca: إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ،

Allah menjawab:

Inilah perjanjian di antara-Ku dan hamba-Ku.

فَإِذَا قَالَ : اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمسْتَقِيْمَ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ، غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ ، قَالَ : هَذَا لِعَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ

Ketika seorang hamba membaca: 
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمسْتَقِيْمَ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ، غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ

Allah menjawab:  هَذَا لِعَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ

Ini untuk hamba-Ku dan hamba-Ku berhak mendapatkan apa yang ia minta.

            Inilah dialog yang terjadi di antara hamba dengan Allah ketika  membaca surah al-Fatihah. Maka kita dianjurkan waqaf (berhenti) di setiap ujung ayat al-Fatihah dan meresapi jawaban dari Allah yang ditujukan kepada kita.
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close