Selasa, 11 Oktober 2016

KHABARIYAH DAN INSYAIYAH

          Isnad dalam ilmu balaghah ada dua macam, yaitu: isnad khabari dan isnad insya-i.
1.   Isnad khabari (khabariyah) adalah:
الخبرُ هو ما يتحقّق مدلولهُ في الخارج بدون النطق به
“khabar adalah gabungan kata yang kandungan maknanya telah ada sebelum kata itu diucapkan”
        Maksudnya, ada sebuah realitas yang telah ma’ruf dan dikenal oleh semua orang. Lalu seseorang menceritakan tentang realitas tersebut. Inilah yang dimaksud dengan khabar. Bila khabar itu sesuai dengan realita maka khabar itu disebut siddiq (benar). Bila khabar itu tidak sesuai dengan realita maka khabar itu disebut kizb (dusta/salah).
        Contoh:
“buah durian itu kulitnya berduri”
        Ungkapan di atas memberikan kesimpulan bahwa orang yang mengucapkannya benar atau salah.
        Karena khabar adalah menceritakan tentang sebuah realitas maka ia sering didifenisikan dengan:
“gabungan kata yang bisa jadi benar dan bisa jadi salah”
2.   Isnad insya-I (insya-iyah) adalah:
ما لا يحصل مضمونه ولا يتحقق إلا تلفظت به
“insya’ adalah gabungan kata yang kandungan maknanya tidak ada sebelum kata itu diucapkan”
Maksudnya, insya’ itu bukan menceritakan tentang suatu realitas yang telah ada akan tetapi meceritakan sesuatu yang terjadi ketika kata itu diucapkan.
Contoh:
“janganlah engkau suka mencela”
Ungkapan di atas bukanlah menceritakan tentang sebuah realita sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa itu benar atau salah.
Karena inilah insya’ sering didefenisikan dengan”
“gabungan kata yang tidak mengandung unsur benar atau salah”

Lihat : Jawahir al-Balaghah fii al-Ma’ani wa al-Bayan wa al-Badi’, karangan Ahmad Ibrahim al-Hasyimy, hal 55 - 70

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close