Sabtu, 30 Desember 2017

PERBEDAAN ANTARA QADIM DAN AZALI



        Lafadh al-Qadim dan lafadh al-Azalii memiliki kesamaan makna secara umum sehingga sebagian pakar menjadikan keduanya sebagai dua lafadh sinonim (muradif). Di sisi lain keduanya memiliki perbedaan sehingga sebagian pakar lainnya menjadikan kedua lafadh itu sebagai dua lafadh yang berbeda maknanya (tabayyun). Kedua pendapat di atas adalah benar tidak ada yang keliru dari dua pendapat itu. Lalu bagaimana mungkin kita membenarkan dua pendapat yang saling menafikan?. Caranya adalah memaknai kedua lafadh itu dengan makna yang berbeda.
1.   Makna al-Qadim dan al-Azali adalah “sesuatu apa saja yang tidak memiliki permulaan.”
Berdasarkan makna yang pertama ini al-Qadiim dan al-Azali adalah dua lafadh muradhif.
2.   Makan al-Qadim adalah “maujud yang tidak memiliki permulaan.” Dan makna al-Azali adalah “sesuatu apa saja yang tidak memiliki permulaan.”
Berdasarkan makna yang kedua ini lafadh al-Qadiim dan al-Azalii adalah dua lafadh tabayyun.
Berdasarkan pendapat yang kedua perbedaan antara al-Qadiim dan al-Azalii adalah perbedaan umum dan khusus. Al-Azali adalah umum “sesuatu apa saja yang tidak memiliki permulaan.” Sedangkan al-Qadim adalah khusus “maujud yang tidak memiliki permulaan.”
Lihat Lawami’ al-Anwar al-Bahiyyah, juz. 1, hal. 38.

فائدة  : القديم أخص من الأزلي ; لأن القديم موجود لا ابتداء لوجوده ، والأزلي ما لا ابتداء له وجوديا كان أو عدميا ، فكل قديم أزلي ولا عكس

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close