Rabu, 24 Januari 2018

PENGERTIAN IBTIDA’ HAKIKI DAN IBTIDA’ IDHAFI

Hampir semua kitab karangan para ulama baik ulama terdahulu maupun ulama modern dimulai dengan  Basmallah (Bismillahir rahmanir rahim) lalu diikuti dengan hamdalah (Al-hamdu lillah). Perbuatan para ulama ini mengikuti susunan al-Qur’an al-Karim yang dimulai dengan al-Fatihah yang ayat pertamanya adalah basmallah dan ayat keduanya adalah hamdalah.
        Ketika menjelaskan tentang basmalah dan hamdalah para pensyarah kitab-kitab matan selalu menguraikan bahwa alasan mushannif matan memeluai dengan basmallah lalu diikuti dengan hamdalah karena mengikuti (Iqtidaan) susunan al-Qur’an dan beramal dengan dua hadis yaitu hadis yang mengisyarahkan sunat  memulai sesuatu yang baik dengan basmallah dan hadis yang mengisyarahkan sunat memulai sesuatu yang baik dengan hamdalah. Alasan lainnya adalah isyarah bahwa di antara dua hadis itu tidak terjadi pertentangan (ta’arudh) dan keduanya bisa dikompromikan dengan memaknai permulaan dengan basmalah sebagai ibtida’ hakiki dan memaknai permulaan dengan hamdalah sebagai ibtida’ idhafi.
        Lalu bagai mana pengertian kedua istilah tersebut?
1.   Ibtida’ hakiki
Ibtida’ hakiki adalah kalimat pembuka sebelum masuk kedalam pembahasan dan tidak ada kalimat lain sebelumnya.
Basmallah disebut ibtida’ hakiki karena basmalah disebutkan sebelum masuk dalam pembahasan dan tidak ada kalimat lain sebelum basmallah.
2.   Ibtida’ idhafi
Ibtida’ idhafi adalah kalimat pembuka sebelum masuk dalam pembahasan akan tetapi sebelumnya sudah ada kalimat lain.
Hamdalah disebut ibtida’ idhafi karena ia disebutkan sebelum masuk dalam pembahasan namun sebelumnya ada basmallah.

Wallahu a’lam bii as-Shawab.

Lihat Busyra al-Kariim bii Syarh Masail at-Ta’lim, hal. 44.

ولا تعارض بين حديث البسملة والحمدلة؛ إذ الابتداء:
- حقيقي وهو: ما تقدم أمام المقصود ولم يسبق بشيء.

- وإضافي [وهو]: ما تقدم أمام المقصود سواء سبق بشيء أم لا، فحُمل خبر البسملة على الحقيقي، وخبر الحمدلة على الإضافي، ولأن في رواية بـ"ذكر الله"، وبها يندفع التعارض من أصله؛ لأنها مبيِّنة أن المراد: بأيِّ ذكر كان، فيحصل بجميع أنواعه من بسملة وحمدلة وغيرهما، كما أوضحته في "الأصل".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close