Jumat, 10 April 2015

PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN QARINAH


Dalam ilmu Balaghah yang dimaksud dengan qarinah adalah sesuatu yang dijadikan sebagai dalam bahwa sebuah lafadh bermakna majazi.

Lihat:
Hamid Hauni, Al-Minhaj Al-Waadhih Lii al-Balaghah, juz, 1. Hal. 118.  
الأمر الذي يجعله المتكلم دليلًا على أنه أراد باللفظ غير معناه الأصلي, وهي أيضًا لفظية، وغير لفظية.

“Qarinah adalah sesuatu yang dijadikan oleh pembicara sebagai penunjuk bahwa lafadh yang ia ucapkan bermana majazi. Dan qarinah itu terbagi dua yaitu berbentuk lafadh dan tidak berbentuk lafadh.”


Qarinah terbagi dua:
1.   Qarinah Lafadhiyah= Qarinah berbentuk lafadh
2.   Qarinah Haliyah   = Qarinah tidak berbentuk lafadh


Qarinah Maqaliyah adalah istilah lain dari qarinah Lafdhiyah
Qarinah Makniyah adalah istilah lain dari qarina Haliyah


Lihat:
Takmilah al-Ma’ajim al-Arabiyah, juz, hal. 256.
وهي قسمان حالية ومقالية، فالأولى كقولك للمسافر في كنف الله، فإن في العبارة حذفا أي سر في كنف الله، ويدل على هذا المحذوف تجهز المخاطب للسفر، وهو القرينة الحالية. والثانية كقولك رأيت أسدا يكتب، فإن المراد بالأسد رجل شجاع، ويدل على إرادته ذكر الكتابة المنسوبة إليه، وهي القرينة المقالية.
وقد يقال لفظية ومعنوية وهما كذلك، ج قرائن.
“Qarinah itu terbagi dua yaitu Haliyah dan Maqaliyah. Yang pertama seperti kata kamu bagi musafir “Fii kanfi Allah /Dlam Lindungan Allah” sebenarnya di situ ada lafadh yang dibuang yaitu “Siir /Berjalanlah kamu” qarinahnya adalah keadaan simufasir yang sedang bersiap-siap untuk pergi. Yang kedua seperti kata kamu “saya melihat Singa sedang menulis” yang dimaksud dengan singa adalah lelaki pemberani, qarinahnya adalah lafadh “Yaktubu / sedang menulis).


Dan kadang-kadang juga dikatakan Qarinah Lafdhiyah dan Maknawiyah, keduanya sama seperti Maqaliyah dan haliyah. Bentuk jamaknya adalah Qaraain.”

1 komentar:

close